Bola Indonesia
Pertandingan Madura United vs Bali United: Skor 0-1
Madura United dikalahkan oleh Bali United dengan skor tipis 0-1 di laga pekan ke-15 Shopee Liga 1 2019 di Stadion Gelora Madura, Pamekasan, Selasa (20/8/2019).
Pertandingan tersebut pun berjalan dengan menarik dari sejak awal laga. Bali United sendiri mendapatkan peluang emas untuk membuka skor pada menit ke-23. Akan tetapi tendangan Paulo Sergio masih dapat di tangkap kiper Madura United yaitu Muhammad Ridho Djazulie.
Tim dari Bali ini pun kembali mendapatkan kans pada menit ke-37. Sudah berhadapan satu lawan satu, sayangnya iliija Spasojevic lebih lambat di banding oleh Ridho. Bola pun di sambar oleh kiper berusia 27 tahun tersebut.
Sehingga sampai babak pertama selesai pun baik dari tim Madura United ataupun Bali United belum bisa mendapatkan gol pembukanya.
Pertandingan terus berlangsung dengan sengit pada babak kedua. Laga di mana berjalan dengan cepat. Pada menit ke-57 terjadi sebuah benturan antara Spasojevic dengan Ridho. Alhasil pun eks pejaga gawang Borneo Fc tersebut terpaksa ditandu keluar dan digantikan oleh Satria Tama.
Akhirnya pada menit ke-74 pun Bali United sendiri berhasil mencetak gol pembukanya. Di mana umpan mendatang Paulo Sergio disambar Spasojevic untuk memecah kebuntuan.
Dengan ketinggalan 1 gol pun tuan rumah Madura United kemudian langsung menggebrak pertahanan dari Bali United. Dari pemain seorang Andik berhasil melewati pemain Bali United masuk ke kotak penalti, ia bisa mengecoh Lilipaly. Namun tendangan kerasnya dari jarak dekat malah melambung di atas mistar gawang.
Berusahan untuk menyamakan kedudukan, Madura United justru harus terpaksa bermain dengan sepuluh orang pada menit ke-85. Di mana bek tengah mereka yaitu Jaimerson Xavier dikartu merah setelah memukul pemain Bali United, Ahmad Agung.
Sampai akhir babak kedua pun Madura United gagal untuk menyamakan kedudukan. Dengan hasil tesebut maka Bali United pun berhasil meraih kemenangan 0 – 1 atas sang tuan rumah.
Bola Indonesia
Ronaldo – Messi ? 5 Pemain Terbaik untuk Masa Depan Sepak Bola
Para penggemar sepakbola sudah dibuat takjub akan penampilan dari kedua pemain terbaik didunia, Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi dalam belasan tahun terakhir. Sayangnya, masa masa mereka berdua tidak akan bertahan sampai selamanya.
Megabintang Ronaldo dan Messi sudah tidak muda lagi, dimana Ronaldo sudah berumur 35 dan Messi sudah berumur 32 tahun yang akan mendekati masa gantung sepatu.
Messi dan Ronaldo sudah pasti bakal gantung sepatu, hanya soal waktu. Namun, pertanyaan besarnya adalah: Siapa yang bakal menggantikan mereka berdua sebagai pesepak bola terbaik berikutnya?
Siapa saja pemain-pemain yang masuk dalam rentang usia itu dan bisa jadi penerus Messi Ronaldo?
1. Kylian Mbappe
Usia: 21
Klub: PSG
Posisi: Striker
Nilai Pasar: 180 juta Euro
Nama pertama dengan peluang yang paling besar. Kylian Mbappe memang pantas meneruskan jejak Ronaldo-Messi, bahkan mungkin bisa melebihi keduanya (?).
Mbappe mulai dikenal sekitar tiga tahun terakhir. Bibitnya tercipta di AS Monaco, kini dipupuk PSG. Di usia yang begitu muda, Mbappe sudah mengoleksi satu trofi Piala Dunia — hal yang tidak bisa dilakukan Ronaldo-Messi.
Jika perkembangannya berjalan lancar dan mau bergabung dengan klub yang mampu memaksimalkan potensinya, Mbappe jelas siap jadi pesepak bola terbaik di dunia yang berikutnya.
Trofi: Piala Dunia (2018), 4 Ligue 1, Piala Liga Prancis, Euro U-19, 2 Piala Super Prancis, 2 Top Scorer Ligue 1 (2018/19, 2019/20)
Penghargaan: Golden Boy 2017, Kopa Trophy 2018, FIFA World Cup Best Young Player 2018, French Player of the Year 2018, Ligue 1 Young Player of the Year 2016/17, 2017/18, 2018/2019
2. Vinicius Junior
Usia: 19
Klub: Real Madrid
Posisi: Winger kiri
Nilai pasar: 70 juta euro
Kini berada dalam pengawasan Real Madrid, rasanya Vinicius Junior sedang disiapkan jadi pesepak bola terbaik di dunia. Memang bakatnya masih mentah, tapi gol-gol Vinicius sudah cukup membuktikan potensinya.
Dia pun beruntung bisa mendapatkan bimbingan langsung dari pelatih sekelas Zinedine Zidane, salah satu ahli taktik terbaik di dunia. Jika bisa berjuang membuktikan diri di bawah Zidane, jalan Vini lancar untuk jadi pemain terbaik.
Trofi: Piala Super Spanyol, Piala Dunia Antarklub, Conmebol Sudamericano U-15, Conmebol Sudamericano U-17
Penghargaan: –
3. Erling Haaland
Usia: 19
Klub: Borussia Dortmund
Posisi: Striker
Nilai pasar: 80 juta euro
Tergolong pendatang baru, tapi rasanya sulit mencoret nama Erling Haaland dari daftar ini. Dia mencuri perhatian sejak musim lalu, ketika membantu RB Salzburg tampil impresif di Liga Champions.
Sebenarnya Haaland sudah mulai menggila ketika mencetak 9 gol dalam satu pertandingan, tepatnya kala membantu Timnas U-20 Norwegia mengalahkan Honduras U-20 dengan skor telak 12-0.
Dia melanjutkan performa luar biasa itu sampai sekarang. Haaland merupakan pemain pertama dalam sejarah Liga Champions yang bisa mencetak enam gol dalam tiga pertandingan pertamanya.
Trofi: Liga Austria, Piala Austria, Top Scorer Liga Austria 2018/19
Penghargaan: Eliteserien Breakthrough of the Year 2018, FIFA U-20 World Cup Golden Boot 2019, UEFA Champions League Breakthrough XI 2019
4. Joao Felix
Usia: 20
Klub: Atletico Madrid
Posisi: Second striker
Nilai pasar: 100 juta euro
Keberhasilannya meraih status Golden Boy 2019 jelas membuat Joao Felix layak dipertimbangkan. Di usia yang begitu muda dia sudah tampil begitu berani saat menyerang dan berusaha mencetak gol.
Sayangnya perkembangan Felix diyakini macet sejak bergabung dengan Atletico Madrid pada musim 2019/20 ini. Bukan berarti Atletico tim buruk, hanya gaya bermain defensif ala Diego Simeone disebut tidak akan bisa memaksimalkan potensi Felix.
Mau tak mau, Felix mungkin harus mempertimbangkan kemungkinan pindah ke klub lain yang bisa jadi wadah perkembangannya untuk jadi pemain terbaik di dunia.
Trofi: Primeira Liga 2018/19, Campeonato Nacional de Juniores 2017/18, UEFA Nations League 2019/19
Penghargaan: Golden Boy 2019, Globe Revelation Player 2019, Golden Globes: 2019 Best Newcomer
5. Matthijs de Ligt
Usia: 20
Klub: Juventus
Posisi: Bek tengah
Nilai pasar: 75 juta euro
Satu-satunya pemain bertahan dalam daftar ini sudah cukup membuktikan kualitas Matthijs de Ligt. Dia mulai dikenal ketika memimpin Ajax Amsterdam pada perjalanan ajaib mereka musim 2018/29 lalu.
Saat itu, meski masih 19 tahun, De Ligt sudah dipercaya mengenakan ban kapten Ajax, dan dia menerima tanggung jawab itu dengan sangat baik. Lalu De Ligt memutuskan hengkang ke Juve untuk memupuk kemampuan bertahannya, keputusan tepat.
Meski saat ini masih berjuang beradaptasi, De Ligt sebenarnya sedang berkembang. Bagaimanapun tidak ada perkembangan dalam zona nyaman, De Ligt menyadari itu.
Trofi: Eredivisie, KNVB Cup, Eredivisie U-19
Penghargaan: the best player of the AEGON Future Cup (U17) 2015, the best player of the Copa Amsterdam (U19) 2015, Biggest Talent of Ajax youth academy ‘de Toekomst’ 2016,
Golden Boy 2018, Johan Cruijff Prize 2018
Bola Indonesia
Ibunda Jokowi Meninggal Dunia, Sepakbola Indonesia Ikut Berduka
Ibunda Presiden Joko Widodo, Sudjiatmi Notomiharjo, meninggal dunia sore tadi. Sepakbola Indonesia turut berduka, dari PSSI hingga klub Liga 1 mengirim doa.
Sudjiatmi meninggal dunia pada di RST Slamet Riyadi, Solo pada pukul 16.45 WIB, Rabu (25/3/2020). Mendiang tutup usia pada umur 77 tahun.
Rombongan Jokowi kini telah tiba di Solo. Rencananya, mendiang Ibunda Jokowi akan dimakamkan di Desa Mundu, Karanganyar, Kamis (26/3).
Berpulangnya Ibunda Jokowi itu membuat Indonesia tambah berduka, di tengah sedang mewabahnya virus corona. Dunia sepakbola Tanah Air pun demikian, yang langsung menyampaikan pesan bela sungkawanya.
Lewat akun media sosialnya, federasi PSSI hingga beberapa klub Liga 1 seperti Arema FC, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, turut menyamapaikan dukanya. Sepakbola Indonesia mendoakan mendiang Ibunda Jokowi.
Bola Indonesia
Dampak Virus Corona, Olimpiade 2020 Resmi Ditunda
Pentas olahraga multi cabang Olimpiade 2020 Tokyo akhirnya resmi ditunda selama satu tahun menyusul semakin parahnya wabah virus Corona.
Keputusan ini diambil setelah Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach dan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe menggelar pembicaraan lewat video telekonferensi pada Selasa (24/3/2020) petang WIB.
Dalam pembicaraan ini, turut serta juga Presiden Panitia Olimpiade 2020 Mori Yoshiro, Menteri Olimpiade,Hashimoto Seiko, Gubernur Tokyo Koike Yuriko serta beberapa petinggi dari IOC.
Seharusnya, Olimpiade 2020 dihelat pada 24 Juli hingga 9 Agustus 2020 nanti. Namun akibat pandemi virus Corona ini, IOC dan Pemerintah Jepang sepakat untuk menggelar Olimpiade 2020 pada 2021, tapi tak lebih dari musim panas 2021.
Lebih lanjut, para pihak yang berkepentingan juga sepakat untuk tetap memakai nama Olimpiade Tokyo 2020 dan Paralimpiade Tokyo 2020.
Tak hanya itu, IOC dan Panitia Olimpiade 2020 juga sepakat bahwa api obor Olimpiade akan tetap berada di Jepang hingga tahun depan.
Sepanjang 124 tahun sejarahnya, Olimpiade baru kali ini mengalami penundaan. Meski demikian, pentas Olimpiade pernah tiga kali dibatalkan akibat perang dunia, yakni pada 1916, 1940, dan 1944 silam.
-
Bola Mania5 tahun ago
Roberto Firmino, Pemain Terbaik Liverpool
-
Liga Spanyol5 tahun ago
Atletico Vs Madrid Isco dan Modric Siap Tampil
-
Liga Spanyol5 tahun ago
Toni Kroos Sudah Merencanakan Untuk Pensiun
-
Liga Spanyol5 tahun ago
La Liga kembali pada 8 Juni 2020
-
UEFA5 tahun ago
Atletico Madrid Terancam Tidak Ikut UCL
-
Hasil Tanding5 tahun ago
Arsenal Vs Tottenham Berakhir Imbang 2-2
-
Bola Indonesia5 tahun ago
Ronaldo – Messi ? 5 Pemain Terbaik untuk Masa Depan Sepak Bola
-
Liga Inggris5 tahun ago
Bermain Bersama Manchester City Itu Tidak Mudah